Setelah puas berkeliling Malioboro dan menikmati
suasana komplek kraton, kami sempatkan mengunjungi sebuah tanah lapang yang di
sebut alun alun selatan Keraton yang lokasinya tepat di selatan Keraton Yogyakarta.
Di sini kehidupan sore sampai malam tak kalah ramainya
Salah satu
magnet yang paling tersohor di tempat ini adalah Mitos beringin kembar. Beringin
kembar adalah dua buh beringin besar yang sengaja di tanam tepat di tengah
tengah alun alun. Mitosnya barang siapa yang berhasil berjalan melalui kedua
beringin kembar tersebut tanpa melihat maka segala keinginanya akan terwujud.
Namanya juga mitos. Meski begitu, banyak pengunjung yang ke sana selalu
penasaran ingin memecahkan misteri pohon beringin kembar yang tumbuh gagah di
Alun-alun Kidul ini. Gampang sekali untuk menjawab rasa penasaran tentang mitos
itu. Biasanya traveler gantian berjalan melewati dua pohon beringin kembar itu.
Rupanya itu menjadi sebuah permainan seru yang disebut Masangin.
Meski sudah
seringkali datang, banyak wisatawan yang berkali kali mencoba berjalan di
antara dua pohon beringin itu. Ada yang gagal dan banyak juga yang sukses.Ternyata,
tradisi Masangin sudah ada sejak zaman Kesultanan Yogyakarta masih berjaya.
Mulanya Masangin itu dilakukan saat tradisi topo bisu dilaksanakan setiap malam
1 suro.
Dan
kesempatan itu dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sengan menyewakan kain
penutup mata seharga Rp 2000 sekali main. Dari sore hingga malam kehidupan tak
pernah sepi. Banyak wisatawan dan orang asli Yogya memadati tiap sudut
alun-alun. Mereka duduk-duduk bergerombol bersama kerabat, bercengkrama dan
menghabiskan sore di area alun-alun.
Kebetulan
saya dan istri datang saat sore hari. Kami sempat menyaksikan bagaimana para
muda mudi tertawa lepas saat bermain
Masangin. Selain itu, di tempat ini semakin sore semakin ramai oleh para
pedagang aneka makanan dan mainan yang lapaknya dihias sedemikian rupa sehingga
suasana makin meriah. Juga banyak odong odong yang dapat disewa oleh wisatawan.
Meriahnya kelap-kelip lampu warna merah, hijau dan biru yang menempel di
odong-odong menambah keramaian malam di tanah lapang ini.
![]() |
di depan pohon beringin |
![]() |
suasana sore hari |
![]() |
di depan beringin kembar |
![]() |
nyantai di sore hari |
Ada sepeda
tandem, mobil kayuh serta aneka permainan lainnya. Wisatawan boleh mengayuh
permainan itu dengan memutari kawasan alun-alun sampai bosan dengan membayar
sekitar Rp 10.000-Rp 20.000 saja.
Setelah puas
bermain kita bisa mencicipi aneka jajanan yang di jajaj pedagang sekitar.
Seperti wedang ronde, wedang bajigur,
jagung bakar, tempura, sate, dan lainnya. Saat lapar menyerang, Anda pun tak
perlu jauh-jauh berjalan untuk mencari makan malam karena menu makanan berat
disini di jajakan dengan komplit
Tapi
permainan Masangin tak pernah ada yang menandingi meski sudah banyak aneka
wahana yang meramaikan kawasan ini. Kini, Masangin hanyalah permainan
seru-seruan untuk pelancong yang merapat ke Alun-alun Kidul. Secara bergantian,
mereka membuktikan langsung dengan berjalan melintasi kedua beringin kembar
yang punya mitos misterius itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar