Selasa, 10 Februari 2015

Air Terjun Coban Jahe,coban tersembunyi di tumpang Malang



 
air terjun cuban jahe
Air terjun Coban Jahe Malang, tepatnya di pedukuhan Begawan, desa Pandansari Lor, kecamatan Tumpang, kabupaten Malang.

Lokasi Air Terjun Coban Jahe masuk dalam wilayah perhutani unit II Jawa Timur KPH Malang. Coban (dalam bahasa Jawa Timuran) atau air terjun yang masih sangat alami ini juga dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai air terjun Begawan.


Air terjun ini dinamakan Coban jahe, menurut sejarah berasal dari kata “pejahe” yang berarti  meninggal dunia (dalam bahasa jawa). Hal ini mengacu pada peristiwa heroik gugurnya tentara pejuang dibawah komando Ali Murtopo melawan penjajah Belanda yang terjadi  sekitar tahun 1947 di sekitar lokasi air terjun ini.


Jalur menuju lokasi ini cukup sulit jika menggunakan kendaraan bermotor, karena 1,5 km sebelum lokasi kondisi jalan hanya jalan setapak berupa tanah melalui pematang sawah serta kebun dan beberapa bagiannya makadam (batu yang ditata). Bagi pengendara roda empat terpaksa harus berjalan kaki. Menelusuri jalan setapak menuju lokasi air terjun harus benar-benar hati-hati, dalam kondisi cuaca cerah saja jalan cukup licin, ini terjadi karena lembab dan ada sumber air yang menggenangi bahkan mengaliri beberapa bagian jalan tersebut.


Untuk menuju coban jahe dari kota Malang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 23 km, arahnya ke Tumpang atau gunung bromo Ada tanda petunjuk arah menuju coban jahe tidak jauh dari gapura pintu masuk kota Tumpang. Dari petunjuk arah ini menuju lokasi sekitar 7 km, nah dari sini sama sekali sudah tidak ada petunjuk arah, solusinya banyak-banyak bertanya kependuduk sekitar, pasti sampai ketujuan. Masuk dilokasipun sangat minim penanda areal wisata, terlebih tidak ada penjaga atau pengelola yang terlihat standby kecuali hari libur. Sebagai penanda, sekitar 0,5 km dari lokasi terdapat makam Pahlawan kali Jahe, jika sudah sampai disini berarti perjalan sudah dekat.


Sampai dilokasi kita tidak akan mendapatkan fasilitas pendukung untuk kenyamanan pengunjung. Masih sangat alami, sepertinya belum dikelola dengan baik. Untuk parkir kendaraan hanya berupa tanah lapang dibawah rerimbunan pohon sekitar 100m sebelum air terjun, jika ingin buang air tidak nampak adanya wc, mungkin cukup sembunyi di balik semak-semak (repot kalau lagi ramai). Jika bukan hari libur biasanya tidak ada yang jaga, jadi gratis, tidak tau jika hari libur, menurut informasi ada yang jaga. Sepertinya disini juga sering digunakan untuk camping, karena terlihat ada tanah lapang dan ada bekas-bekas tenda serta api unggun.

Panorama air terjun coban jahe cukup indah dengan kealamiannya, dikelilingi dinding-dinding padas yang menjulang tinggi, menambah eksotic pemandangan. Air terjun yang jatuh dari ketinggian sekitar 40 meter ini, menimbulkan riak-riak dan mengalirkan buih-buih menuju aliran sungai dibawahnya. Udara segar begitu terasa, ditambah rerimbunan pohon menambah kesejukannya.
Bagi yang menyukai wisata alam dan sedikit tantangan, ada baiknya Air Terjun Coban Jahe ini menjadi pilihan mengisi liburan anda. Semoga kedepan pengelolaannya bisa menjadi perhatian, sehingga bisa menjadi pilihan wisata bagi kelurga.


Rumah Hantu Darmo Indah Surabaya





Sebuah urban legend paling tersohor di Surabaya, Rumah Hantu Darmo atau lebih akrab disebut RHD. Tempat plesiran malam alternatif buat anda yang doyan tahayul, supranatural, atau hal-hal gaib yang lainnya. Berbagai versi kisah mistis mengiringi keberadaan rumah yang terletak di perumahan elite Darmo di kawasan Surabaya Barat tepatnya di Jalan Raya Puncak Permai. Mulai dari asal muasal "terjadinya" yang katanya sekeluarga dibunuh di rumah tersebut. Entahlah, tapi yang pasti rumah ini sempat hangat di media beberapa waktu silam, seperti ulasan koran tempo ini.

Kini keberadaan RHD telah menjadi buah bibir paling terkenal bagi pecinta alam gaib di Surabaya. Cobalah uji nyali anda dengan mengunjungi dan merasakan langsung atmosfernya. Kamis malam mugkin waktu yang pas untuk uji nyali, karena selain anda pasti akan ada orang atau rombingan lain yang mampir kesana. Yap, RHD tidak pernah sepi oleh kunjungan. Entah sekedar ingin tahu atau merasa tertantang untuk mencoba hawa-hawanya. Yah, sebuah legenda mistis yang menyeruak di tengah belantara metropolis.

namun kini rumah hantu darmo gak semistis dulu.kini tempat ini malah jadi tempat nongkrong para muda mudi dari kampung sekitar atau sengaja lewat seperti waktu saya datang waktu itu.

inilah foto foto RHD terakhir saya kesana






Candi Pasetran ngoro mojokerto


candi pasetran


Candi pesatren berlokasi di Desa Wotanmas Kecamatan Ngoro.. Candi Pasetran terletak sekitar 300 utara Candi Jedong. Tak ada yang istimewa dari candi ini. Tapi, bagi orang yang berkecimpung dengan dunia olah kebatinan, boleh jadi tempat ini cocok. 

Saya tak sengaja menemui candi ini.dalam rangkan mencari candi jedong.candi ini mempunyai andil dalam pembuatan candi jedong.sekiranya begitu kata orang di kampung ini.tak ada yang menjaga candi ini.hanya ada plakat dari dinas kebudayaan yang menerangkan tentang status candi agar tak dirusak tangan tangan jahil


Candi pesatren terbuat dari batu bata, yang tersusun setinggi sekitar 1,5 meter. Bangunan seperti tembok keliling, dengan pintu di utara dan atap terbuka. Di dalam ruangan itu terdapat sejumlah batu. Bangunan ini berada dekat kuburan kampung. Memasuki komplek ini terkesan magis. Di sana sepi. Di luar candi di kelilingi pagar kawat berdiri. Diperkirakan, bangunan ini sebagai tempat untuk pemujaan.

 Untuk menuju lokasi candi ini,anda harus melewati daerah ngoro industri (NIP) belok ke timur kira kira 3 kilometer searah jalan menuju candi jedong.candinya terletak di kiri jalan desa


candi belahan.candi pemandian di timur penanggungan

petirtaan belahan


Petirtan belahan kadang juga disebut Candi belahan dan masyarakat sekitar menyebutnya Sumber Putri tetek.Petirtan Belahan adalah bangunan pemandian dari masa klasik yang tak kalah indahnya dari petirtan Jalatunda dan Petirtan Tikus di Trowulan.Petirtan ini terletak di ujung lembah yang indah dalam hutan di Desa Wonosunyo,Kec gempol,Kab.Pasuruan.Eksotika Petirtan Belahan Nampaknya kurang mendapat perhatian PEMDA setempat,akses jalan menuju petirtan telah rusak berat dan pengunjung harus ektra hati-hati kalau mau kepetirtan.Namun demikian kesegaran air Sumber Tetek dan keindahan alamnya tetap memiliki daya tarik yang bagus
siang hari


Petirtaan belahan berdenah segi tiga.Seluruh kompleks petirtaan dipagari tembok bata dengan luas hampir 1 km persegi.Petirtan ini mempunyai ukuran panjang 6.85 meter,lebar 6.30 meter dan tinggi 4.60 meter.Di bangun menghadap ke timur dan disusun dari bata.Pada dinding belakang terdapat 3 buah relung yang berisi 2 arca yang berfungsi sebagai pancuran.Relung selatan di tempati oleh Arca Dewi Sri dan relung utara ditempati Arca dewi laksmi,yang sampai sekarang masih mengeluarkan air dari puting susunya sepanjang tahun.Air petirtan ini masih di manfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan sehari-hari dan irigasi.Mereka percaya bahwa air yang keluar di sana adalah minuman para Dewa.

Petirtan Belahan fungsinya terkait upacara keagamaan,air yang keluar dari mata air biasa di lereng bukit telah mengalami sakralisasi dengan cara mengalirkan air kekolam melalui pancuran air berupa Arca Dewi Sri dan Dewi laksmi.Kedua arca ini semula mengapit sebuah arca lain yang diletakkan lebih tinggi,tetapi sekarang hannya tinggal sisa-sisa pedestal dan relungnya.Kemungkinan arca yang di apit adalah Arca Wisnu yang duduk diatas garuda yang sedang terbang sambil mencengkram ular-ular yang menjadi musuhnya.Arca ini sekarang ditampilkan di Museum Majapahit.Di depan kolam juga terdapat 1 arca phalus berukuran besar dan fragmen relief  raksasa Rahu makan bulan dan Resi melihatnya dari langit.W.F.Stutterheim menganggap relief ini adalah candra sengkala yang menunjukkan tarikh wafatnya Raja Airlannga.Trikh relief itu 971 Saka (1049 Masehi).Petirtan belahan dahulu mempunyai pintu gerbang,terletak di sisi timur,akan tetapi sekarang hanya tinggal bekasnya saja.


Keindahan pantai kondang merak

pantai kondang merak Pantai Kondang Merak. Mendengar nama ini memang tidak familiar jika dibandingkan dengan nama pantai Balekambang...