Rabu, 04 Oktober 2017

Mengunjung Basecamp Capung Alas Di Desa Pujon Kidul


base camp pujon kidul


Touring kali ini di temani oleh adik ipar yang kebetulan libur kuliah. Sebenarnya tujuan kami adalah menuju pasar Songoriti untuk membeli peralatan dapur pesanan ibu mertua dan sekaligus jalan jalan. Dan adik ipar bertugas untuk belanja titipan mertua he...he...tetapi berita di Facebook mengatakan ada tempat baru yang lagi nge hits di sekitar Pujon. Namanya air terjun Sumber Pitu Pujon

Tak ahyal kami berencana untuk mengunjunginya jika memang waktu memungkinkan. Agak disayangkan kami bertiga (aku, istri dan adik ipar) agak telat memulai perjalanan . berangkat dari Sioarjo pukul 10.00 melewati jalur Pacet- Cangar dan sampai di kota Batu sudah menunjukkan pukul 01.00. belum lagi dipotong untuk makan siang di perjalanan sehingga rasa ingin meneruskan perjalanan jadi gamang. Sempat muter muter mencari alamat desa Tulungrejo Pujon Kidul dan akhirnya sempat ketemu

Namun apa daya sampai di sana jam menunjukkan waktu menjelang sore pukul 03.00 .di sebuah gerbang desa berdiri sebuah bangunan kecil menghadap lapangan yang ternyata bangunan tersebut sebuah Basecamp atau pusat informasi wisata di desa Pujon kidul. Kami di sambut dengan ramah oleh petugas jaga yang ternyata warga setempat.
 
personel basecamp

pusat informasi basecamp

lapangan di depan basecamp

di depan basecamp

Setelah memperkenalkan diri kami mengutarakan maksud kedatangan kami ingin mengunjungi wisata Air Terjun SumberPitu. Dan alhamdulilah mereka sangan kooperatif dan wellcome terhadap tamu dari luar seperti kami. dari mereka di peroleh info bahwa Air Terjun Tujuh atau masyarakat Pujon Kidul biasa menyebut dengan Sumber Pitu. Terletak di kawasan hutan Perhutani. Kawasan Sumber Pitu masih belum dibuka secara umum, karena sampai saat ini masih belum ada pengelolaan dari dinas terkait.
Sehingga yang terjadi, kawasan ini belum dikenal oleh masyarakat luas, hanya dikenal disekitar daerah Pujon dan sekitarnya. Positifnya dengan keadaan seperti ini, medan serta obyek wisata disana masih terjaga dan alami.

Untuk sampai ke wisata Sumber Pitu Malang, seseorang harus menempuh tiga yang cukup berat dengan masing-masing spesifikasi yang berbeda-beda. Pertama adalah track offroad, pada jalan ini seseorang harus melewati jalan yang berlubang, berbatu, naik, dan turun yang menanjak ± 2,5 km dari Dusun Tulungrejo ditemani dengan pepohonan serta ladang-ladang penduduk

Track ini, bisa dilewati dengan mobil offroad, sepedah motor, ataupun jalan kaki tergantung dari masing-masing penjelajah. Untuk yang membawa kendaraan, nanti bisa dititipkan di areal ladang penduduk, karena untuk sampai ke track selanjutnya harus berjalan kaki sejauh 2 km

jalan jalan di hutan sekitar

kondisi hutan

tempat outbond

sore hari

 

Dan sebetulnya kami benar benar sangat kesorean dan disarankan untuk kembali esok pagi. Namun kami gak bisa janji karena kami harus menyesuaikan libur kami dahulu. Dan dari mereka pula di dapt info wisata selain air terjun, yaitu off road, tempat outbond atau camping garound, rafting dan cafe sawah yang dalam tahap pembangunan. Suasan sejuk dan alami tersirat di desa yang paling selatan di Batu ini sehingga kami betah berlama lama di sini. Dan kami melampiaskan kegagalan kami dengan  mengambil foto di Camping Ground dan pinggir hutan pinus di desa ini.
 
di pasar songoriti

belanja souvenir

Setelah berpamitan kami meluncur ke pasar Songoriti tujuan utama kami. Dan suatu saat kami akan kembali mengunjungi Air Terjun Sumber Pitu Pujon 

Kemping Di Bumi Perkemahan Kakek Bodo


bumi perkemahan kakekbodo


Setelah sekian lama memendam rasa rindu akan sejuknya hutan (weeeeeek.....), badan ini rasanya perlu refresing sejenak menghilangkan rasa penat dan sumpek akibat rutinitas sehari hari. Entah mengapa saya yang biasanya rajin touring tiba tiba dihinggapi rasa jenuh. Bukan touringnya melainkan bosan melihat kepadatan jalan raya yang di penuhi kendaraan dan polusi. Pengen rasanya ngadem sehari dua hari melihat yang ijo ijo itu. He....he.....

Ada saran dari teman seper Touringan agar sekali kali kita perlu istirahat atau nginep dimana kek agar tidak bosan. Klo nyewa villa sepertinya berat deh. Ongkosnya.....ah mendingan kemping aja ke tempat dekat dekat. Setelah lapor ke istri, rencana di setujui. Namun, ada kalanya kami ngajak teman biar rame. Msa Cuma berdua tok. Akhirnya tawaran melayang ke adik ipar dan dia pun setuju. Malah mengusulkan kemping ke Wanawiata Kakek Bdoh saja.

Singkat kata hari sabtu kemarin kami bangun pagi pagi. Packing packing dan berangkat menuju kota Prigen. Dari Sidoarjo ke Prigen dapat di tempuh pakai kendaraan pribadi sekitar 1 jam an saja. Kami tidak masuk melewati pintu wisata Air Terjun utama, melainkan masuk ke pintu ke tiga sekaligus tempat perizinan pendakian gunung Arjuna Welirang di belakang Hotel Surya Tretes. Kami parkirkan motor di sini. Namun, kami di sarankan langsung membayar di loket wanawisata Air Terjun Kakek Bodo yang ke 3 karena itu bukan wilayah Perhutani
 
pos pendakian arjuno welirang

di tengah perjalanan

Akhirya kami bertiga berjalan menuju loket tepat di samping Hotel Surya. Biayanya Rp 12.500 per orang bersih.

Dari loket kami berjalan menanjak melewatai jalan aspal yang sedikit rusak sampai bertemu dengan persimpangan yang biala ke kiri menuju pos 1 Pet Bocor jalur pendakian gunung Arjuna Welirang. Kami teruskan ke kanan menuju Bumi Perkemahan. Ketika sampai di sana kami segera memilih lokasi yang sekiranya bagus buat mendirikan tenda. Di tempat ini sudah di sediakan fasilitas toilet dan beberapa warung yang buka saatmusim liburan. Tempat ini sangat teduh karena seakan di payungi oleh pepohonan pinus yang tinggi menjulang.

Setelah selesai mendirikan tenda, kami memulai acara utama yang sudah kami persiapkan yaitu acara masak memasak. Kami memasak nasi goreng sosis dan membuat roti bakar seadanya untuk menghangatkan badan. Sambil makan dan ngopi kami mengamati ramainya suasana Buper saat musim libur ini. Ramai.....ada beberapa anak pramuka. Anak anak mahasiswa dan ada beberapa keluarga yang membawa anak kecilnya.
 
action dulu

di depan tenda

masak masakan

menu masakan

makan makan

suasana di bumi perkemahan

saat bongkar tenda

Saat sore menjelang setelah mandi dan sholat kami malan malam dan setelah itu melakukan permainan kecil sambil mendengarkan Radio yang kami bawa. Saat malam semakin pekat, tiba tiba kabut datang dengan tiba tiba menjadikan suasana semakin dingin. Kami putuskan segera tidur karena tidak kuat merasakan dinginnya.

Saya terbangun saat mendengar banyak suara suara orang beraktifitas di dekan tenda. Ternyata hari sudah pagi. Saya terlambat bangun karena malas melewati dinginya hawa pegunungan. Saya tidak menjumpai istri dan adik ipar saya. Ternyata setelah setengah jam menunggu mereka kembali dengan wajah lelah. Ternyata merka habis jalan jalan ke Air Terjun Kakek Bodo dan dari Pet Bocor. Memang, Buper Kakek Bodo sangat dekat dengan spot menarik seperti Air Terjun Kakek Bodo,  Pet Bocor ( pos 1 pendakian gunung rjuna Welirang) dan ada satu lagi air terjun yang tersembunyi yaitu air terjun Alap Alap yang jaraknya kira kira 2 km dari Buper.
 
warung di pet bocor

pet bocor

saat pulang

Namun, kami sengaja tidak mengunjungi air terjun Alap Alap karena keterbatasan waktu. Setelah membuat ssarapan seadanya kami ngopi ngopi santai setelah itu saya bermaksud mengunjungi Pet Bocor yang katanay viewnya terkenal bagus. Dari Buper ada jalan pintas menuju Pet Bocor melewati belakang rumah Pak Sumito (penduduk yang rumahnya masuk komplek buper) naik ke utara hingga tembus di belakang warung Pos 1 Pet Bocor.

Di tempat ini juga ada warung yang buka saat hari libur atau hari besar. Juga tempat ini ada tanah lapang yang bisa dibuat camping. Namun karena keterbatasan fasilitas dan minimya pepohonan menjadikan tempat ini kurang menarik jika dibandingkan Buper Kakek Bodo.

Hari menjelang siang. Kami segera kembali ke tenda untuk bersiap siap untuk pulang. Hal yang kami syukuri adalah bahwa kemarin dan hari ini tidak di datangi Hujan. Sebab jika hujan turun, bisa jadi tenda kami  akan sangat kotor dan berat karena disini tanahnya liat dan jarang ada rerumputan

Trekking Santai Di Wanawisata Kakekbodo


air terjun kakekbodo

Setelah seminggu lelah beraktifitas seharian badan rasanya kaku kaku. Di tambah lagi suasana kota Sidoarjo yang panas makin membuat badan ini makin tidak nyaman. Pingin yang seger seger kayak Es Campur. Ups bukan. ....pengen suasana beda aja gak sumuk kaya hawa perkotaan. Kebetulan tak dianya . tiba tiba ada ajakan jalan jalan. Bukan dari istri, namun dari adik ipar yang kebetulan libur kerja. Sama sama jenuh kelihatanya.
Wes gak pakai lama kami bertiga ( aku, istri dan adik ipar ) gerak cepat memikirkan acara. Gimana kalo jalan jalan aja ke Kakekbodo kataku. Akhirnya mereka setuju jadilah kami paginya berangkat ke wanawisata Air terjun KakekBodo di kota Tretes kecamatan Prigen Pasuruan

Air terjun kakek bodo merupakan sebuah tempat wisata alam yang masih asri yang terletak di lereng Pegunungan Welirang, Desa Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Air Terjun Kakek Bodo berada yang di ketinggian 850 m diatas permukaan laut dan memiliki ketinggian sekitar 40 meter.  Air terjun ini berada di kawasan wisata Tretes di lereng Gunung Welirang di pegunungan Prigen, Jawa Timur, tepatnya dalam kawasan hutan lindung di RPH Prigen, BKPH Lawang Barat, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan. Terletak di Desa Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten pasuruan, Propinsi Jawa Timur.
Jaraknya sekitar 30 kmdari kota Sidoarjo. Dan  kami  kesana menggunakan motor yang dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam jika jalanan di Porong tidak macet.
 
pintu depan kakekbodo

taman bermain

gerombolan kera

suasana air terjun

Suasana mendung menyambut kami saat sampai di loket masuk kawasan Kakekbodo. Harga tiketnya masih Rp12.500 per orang saat weekend dan Rp 10000 saat weekday. Parkir kena Rp 5000 per motor. Kaki segera kami langkahkan menuju jalan setapak yang sudah di beton menjadi anak tangga yang menuju ke atas. Kami cukup santai berjalan sambil menikmati pemandangan yang asri. Suasan cukup ramai di karenakan hari minggu sehingga tempat ini di dominasi para ABG yang sedang berpacaran. Di sepanjang perjalanan banyak penjual makanan dan minuman yang menjajakan daganganya. Mungkin mereka penduduk dari kampung sekitar.
Setelah hampir 30 menit berjalan, kami sudah sampai di lokasi air terjun. Kondisi curahan airnya memang agak kecil di banding sewaktu normal musim penghujan namun, ini kan musim peralihan. Jadi mungkin sebentar lagi debit airnya akan deras seperti sewaktu saya mengunjunginya dulu he....he....

Namun begitu, itu tak menyurutkan minat para pemuda dan pemudi untuk mengunjunginya. Puas menikmati sejuknya hawa air terjun, kami putuskan untuk kembali turun ke bawah. Di tengah perjalanan kami berjumpa dengan beberapa kera di pinggir jalan yang sedang mencari makan. Sebenarnya kera kera di sini tidak ganas, namun kita perlu hati hati kalo membawa makanan bisa bisa makanan kita akan di curi oleh gerombolan kera ini.
 
istirahat di jalan

di sambut kabut

suasana bumi perkemahan

istirahat lagi

terjebak hujan

gunung welirang dari jauh

makan siang

kondisi setelah hujan

ngadem

di depan buper

kondisi bumi perkemahan setelah hujan

musholah tempat ngiyup

Kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan kami menuju bum Bumi Perkemahan yang ada di sebelah air terjun. Jalan menuju Buper ini ada di sebelah taman bermain dan toilet di sisi timur. Kondisi jalan yang menanjak dan cukup rimbun menjadikan kita harus lebih hati hati. Jalanan ini terbuat dari beton sepanjang kira 200 meter namun kondisinya yang menanjak menjadikan perjalanan terasa lama kami berkali kali berhenti untuk sekedar menghilangkan lelah. Jalanan ini kelihatan jarang di lewati orang, baik pengunjung atau petugas karena terlihat rimbun dan lembab

Sampai di Bumi Perkemahaan terlihat banyak anak anak muda sedang membongkar tenda. Kelihatanya mereka hendak pulang menyudahi kemping nya. Dan ada beberapa pengunjung yang sedang asyik ngopi di warung dekat Buper. Suasana saat itu cukup mendung menjadikan perjalanan cukup sejuk dan tak sebegitu lelah. Apalagi di tambah pemandangan hutan pinus yang rindang menyejukan suasana.

Tiba tiba hujan turun tanpa permisi. Tak tanggung tangung langsung tumpah tanpa gerimis dulu. Sontak kami lari mencari tempat perlindungan ke mushola terdekat. Nampaknya banyak beberapa orang yang menyudahi acara kemping cerianya dan segera pulang. Namun, kami masih di mushola menunggu hujan reda. Di sini saya megeluarkan kompor mini dan nesting untuk membuat mie instan dan kopi karena mengharap hujan yang sudah sejam turun gak ada tanda tanda reda. Sebenarnya kami sangsi karena memasak di tempat yang tidak sepatutnya. Tapi kami sudah tidak punya pilihan lain.

Selang dua jam lebih kami ngiyup kami segera membersihkan mushola dan alat masak kami. Setelah itu kami jalan jalan di sekitar Buper sambil melihat kegagahan gunung welirang. Setelah hari menunjukkan sore kami bergegas turun melalui pintu keluar yang berbeda. Yaitu  pintu pendakian gunung welirang dan berputar ke pintu utama sambil jalan jalan. Sampai di parkiran petugas Perutani terkejut melihat kedatangan kami. Kami di ceramahi bahwa ternyata mereka selama hujan berlangsung mereka mencari kami. Karena standar keamanan saat hujan, pengunjung harus segera turun dari air terjun demi keselamatan bersama. Dan mereka hanya menemukan motor kami.aduh.....jadi malu aku. Jangan tiru kami ya!.setelah minta maaf kami berpamitan kepada mereka dan langsung pulang.




Keindahan pantai kondang merak

pantai kondang merak Pantai Kondang Merak. Mendengar nama ini memang tidak familiar jika dibandingkan dengan nama pantai Balekambang...