candi kebanggan malang |
Candi Badut terletak di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang; sekitar lima kilometer di sebelah barat pusat kota Malang. Candi ini
adalah candi tertua di Jawa Timur berdasarkan prasasti Dinoyo diresmikan pada
tanggal 1 Kresnapaksa bulan Margasirsa tahun 682 Çaka (28 November 760 Masehi).
Angka tahun dalam prasasti ini dinyatakan dalam bentuk candra sengkala berbunyi
Nayana Vasurasa.
sejarahnya sebagai peninggalan dari Kerajaan Kanjuruhan, candi badut merupakan cikal bakal sejarah peradaban Malang Raya, sedangkan 28 November 760 Masehi dinyatakan sebagai Hari Jadi Kabupaten Malang. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Gajayana.
Bangunan candi dibuat dari batu andesit dengan ukuran 17,27 meter x 14,04 meter, tinggi 8 meter menghadap ke barat. Bilik candi berukuran 5,53 meter x 3,67 meter; di tengahnya terdapat lingga dan yoni.
sejarahnya sebagai peninggalan dari Kerajaan Kanjuruhan, candi badut merupakan cikal bakal sejarah peradaban Malang Raya, sedangkan 28 November 760 Masehi dinyatakan sebagai Hari Jadi Kabupaten Malang. Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Gajayana.
Bangunan candi dibuat dari batu andesit dengan ukuran 17,27 meter x 14,04 meter, tinggi 8 meter menghadap ke barat. Bilik candi berukuran 5,53 meter x 3,67 meter; di tengahnya terdapat lingga dan yoni.
Di dinding bilik ada ceruk yang
digunakan untuk menyimpan patung. Bagian tubuh candi berbentuk tambun. Di atas
pintu bilik dan di atas ceruk di kiri kanan pintu dihiasi Kalamakara. Di atas
ceruk dinding bagian selatan, timur, dan utara juga dihiasi Kalamakara. Ini
merupakan corak khas seni bangunan Jawa Tengah. Di ceruk dinding bagian utara
berisi arca Durga Mahesasuramardhini. Pada ceruk dinding bagian selatan
semestinya berisi arca Agastya. Di ceruk dinding bagian timur semestinya
terdapat arca Ganesha. Dan di ceruk sebelah kanan dan kiri pintu candi
semestinya berisi arca Mahakala dan Nandiswara. Tetapi arca Agastya, Ganesha,
Mahakala, dan Nandiswara tersebut kini sudah tidak ada lagi.
Sangat disayangkan, di dinding
sebelah kanan dan kiri pintu candi terdapat pahatan aksara Jawa hasil pekerjaan
tangan-tangan usil bertuliskan “browijaya” dan ”Suwita dalan Tawangmangu”. Pada
lingga di bilik candi kita temui pahatan “Pramuka Tjelaket”, di bagian lain
banyak sekali kita temui pahatan nama-nama.
Di depan candi induk terdapat tiga
bekas alas candi perwara berjajar dari utara ke selatan menghadap ke timur.
Sedangkan di areal pelataran yang luasnya 2808 meter persegi ditemukan sisa
pondasi. Dari sini disimpulkan bahwa pada zaman dahulu Candi Badut dikitari oleh tembok.
Sewaktu ditemukan oleh E.W. Mauren Brechter pada tahun 1921, candi ini hanya berupa reruntuhan tertimbun tanah yang ditumbuhi semak belukar. Hingga kini telah dilakukan dua kali restorasi yaitu pada tahun 1925-1926 dan 1990-1993.
Sewaktu ditemukan oleh E.W. Mauren Brechter pada tahun 1921, candi ini hanya berupa reruntuhan tertimbun tanah yang ditumbuhi semak belukar. Hingga kini telah dilakukan dua kali restorasi yaitu pada tahun 1925-1926 dan 1990-1993.
lokasinya nyelempit |
waktu saya berkunjung kesan kondisinya sepi selain kecil,lokasinya yang agak terpencil terhimpit di sela2 pemukiman penduduk.Bagi anda yang ingin mengunjungi Candi Badut dari arah Malang, rute yang paling mudah ditempuh yaitu
lewat Jalan Retawu di sebelah utara Museum Brawijaya. Ikuti jalan ke arah barat
melewati Jalan Bondowoso, Jalan Raya Tidar, Jalan Puncak Mandala, Jalan Puncak
Yamin, Jalan Esberg, belok kanan melewati ujung Jalan Himalaya (pangkalan
mikrolet trayek Arjosari-Tidar/ AT) kemudian Jalan Candi V D. Candi
ini berada di kiri jalan di depan TK Dharma Wanita II Karangbesuki. Jika anda
berangkat dari arah Batu atau Sengkaling, setelah melewati desa Karangwidoro,
candi ini berada di kanan jalan. Dari jalan, candi ini tidak tampak karena
lokasinya berada di belakang/ sebelah barat rumah penduduk. Papan penunjuk arah
memasuki candi menghadap ke utara, sehingga pengunjung dari arah Malang tidak
dapat melihatnya secara langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar