Selepas hari
raya Idhul Fitri kemarin. Saya dan
istri bertolak mengunjungi family di tulungagung. Dan sepulangnya dari sana
saya berinisiatif mengunjungi gunung kelud karena letaknya yang tidak jauh
Tujuan kami saat itu adalah ingin
menyaksikan secara langsung gunung Kelud yang aktivitas vulkanisnya tercatat
terakhir kali tahun 2007 itu. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi
aktif yang berada di antara kabupaten Blitar dan Kediri, Jawa Timur.
Pasca erupsinya di
tahun 2007, pariwisata Kelud kembali bergeliat. Berwisata ke Gunung Kelud
memang tidak bisa disebut hiking atau mendaki gunung. Bukan apa-apa, sejak
tahun 2004 di lereng Gunung Kelud sudah dibuka jalan aspal bagi para wisatawan.
Para wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Kami memulai
perjalanan dari desa Rejotangan Tulungagung melewati kota Blitar dan mengambil
jalur tikus menuju Kediri. Di jalan kami sempatkan bertanya tanya jalan kepada
penduduk sekitar karena berulang kali kesasar. Di sepanjang perjalanan di kanan-kiri jalan kulihat
berbagai macam tanaman tumbuh dengan subur. Ada nanas, padi dan sayur mayur.
Kondisi tanah di kaki gunung Kelud yang merupakan jenis tanah regosol memang
tergolong subur.
Kami tiba di loket
pembelihan karcis. Kemudian kami ditarik Retribusi Rp 10.000 per orang.ternya
perjalanan masih jauh. Kami harus melanjutkan perjalanan sekitar 5 km. Tapi
jangan kuatir karena di sepanjang perjalanan pemandanganya cukup indah.
Sesampainya ditempat
parkir, kami melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Gunung Kelud memang tergolong
mewah fasilitas. Luas tempat parkirnya cukup untuk menampung puluhan bahkan
ratusan kendaraan roda empat sekaligus. Hari itu Kelud tergolong sepi dari
pengunjung.
jalan menuju kawah |
Dari tempat parkir, kami
berjalan ke arah kawah. Bebatuan sedimen beku seperti tersenyum kaku menyambut
kami. Mayoritas warnanya kuning kesoklat-coklatan. Pucat dan beku. Terkadang
kerikil dan batu kecil turun melongsori kami dengan tiba-tiba.
Sebelum sampai
dikawah, ada terowongan panjang yang harus kami lalui. Kondisi terowongan itu sangat gelap karena tak ada penerangan
satu pun. Terowongan itu sendiri panjangnya sekitar 200 meter. Tidak ada data
pasti kapan pertama kali terowongan ini dibuat. Bau belerang sangat menyengat disini.
Terkadang gemerisik air suka ikut merembes diantara dinding terowongan.
terowongan menuju kawah |
terowongan menuju kawah |
Saat tiba dikawah, kami melihat
kawah Kelud yang dulu merupakan danau berwarna hijau tosca kini menjadi tumpukan anak gunung
kecil bebatuan
berwarna kehitaman yang menjulang setinggi hampir 200 meter. Diameternya
sendiri sekitar 120 m. Terlihat asap putih keluar dari celah-celah bebatuan
tersebut. Mungkin belerang.Dulu di sini ada danau vulkanik. Begitu yang
saya lihar di internet. Saya dan istri takjub. Karena baru pertama kali saya
melihat anakan gunung baru.ada tulisan peringatan di depan anak gunung yang di
pagari dengan kawat. Dilarang mendekat bahaya asap belerang. Kami hanya melihat
kawah kelud dari kejahuan
Di sebelah kawah ada ratusan anak tangga untuk mencapai
puncak tertinggi bibir gunung Kelud. Tetapi sayang melihat kondisi tangga yang curam kami memutuskan tidak menaikinya. Karena saya
sudah kecapekan di jalan dan ini waktunya makan siang. Perut saya sudah
keroncongan dari tadi.untung kami membawa sedikit bekal kue bekas lebaran
kemarin. Lumayan jadi pengganjal perut
Kondisi mantan kawah Kelud ini
dikelilingi bukit-bukit verkikal dengan tingkat kemiringan yang sanggup membuat
orang merinding. Jika tidak dibangun anak-anak tangga tentu kita harus melewati
bukit batu gundul dengan resiko longsor cukup tinggi.
anak gunung kelud |
di depan kawah |
Di sebelah
bawah kawah, ada jalan turun menuju suatu tempat, ternyata tempat itu menuju
pemandian air hangat.sumbernya berasal dari sungai belerang. Aliran sungai ini sungguh
unik. Ada dua aliran sungai disini. Yang satu aliran sungai biasa dan yang satu
lagi merupakan sungai yang airnya sangat panas dan bau belerang. Menariknya
kedua aliran sungai itu akhirnya bertemu sehingga membentuk sebuah kolam air
hangat.kapasitas kolamnya memang
tidak terlalu luas. Hanya berkapasitas sekitar 4-5 orang. Tetapi lagi
lagi saya Cuma sebentar disini. Saya Cuma membasuh muka kemudian pulang.Pulangnya, kami
menjumpai satu lagi keunikan gunung Kelud. Di sebuah jembatan, kami menyaksikan
fenomena alam yang memang cukup terkenal di sini. Mysterious Road. Seperti
namanya, tempat ini memang penuh misteri. Disini kita bisa menaiki motor tanpa
menyalakannya. Anehnya, motor itu berjalan dengan sendirinya meskipun jalurnya
terlihat menanjak. Memang ada beberapa tempat dimuka bumi yang mempunyai
fenomena seperti itu. Seperti di Arab Saudi dan Korea Selatan.
Misterius Road |
Banyak yang bilang ada
campur tangan makhluk gaib disana. Tetapi mungkin penjelasan logisnya ada
semacam gravitasi ataupun medan maghnet disana. Memang fenomena seperti itu
masih terus diperdebatkan hingga kini. Ada yang bilang jalanan itu sebenarnya
menurun sedangkan jalanan menanjak yang kita lihat hanyalah ilusi semata.
Entahlah aku tidak terlalu mengerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar