papan nama candi dermo |
Candi
Dermo adalah salah satu candi yang dibangun pada Masa kerajaan Majapahit, pada pemerintahan
Raja Hayam Wuruk. Candi bercorak hindu ini berdiri pada tahun 1353 dibawah
pimpinan Adipati Terung yang sekarang makamnya terdapat di Utara Masjid
Trowulan.
Candi ini terletak di Dusun Candi Santren, Desa Candi Negoro, Kec. Wonoayu,
Sidoarjo. Lokasinya berhimpitan dengan perkampungan penduduk menjadikan candi
ini sulit untuk di temukan. Namun bagi yang jeli, atap candi ini terlihat jika
kita melewati jalan alternatif Wonoayu Krian tepatnya dekat perempatan desa
Candinegoro
Candi yang terbuat dari batu bata ini termasuk salah satu kompleks candi
yang dibangun oleh Kerajaan Majapahit sebagai bukti akan luasnya daerah
kekuasaan yang dimiliki. Candi ini sebenarnya merupakan Gapura atau Pintu Gerbang yang menuju Bangunan
suci yang terletak di sebelah timur candi. Begitupula dengan Candi Dermo,
sebenarnya dahulu di sebelah timur Candi ada bangunan induk yang ukurannya
lebih besar, namun sekarang bangunan induk tersebut sudah pupus dimakan waktu
dan akhirnya roboh. Oleh masyarakat jaman dulu, lahan puing-puing bangunan
induk tersebut dijadikan pemukiman oleh warga sekitar.
Kondisi candi
Demo sunggu memperhatinkan. Permukaan batu batanya sudah mulai rapuh, banyak
puing-puing yang runtuh sehingga menyebabkan candi mulai tak terbentuk. Dilihat
dari bekas perbaikannya, candi ini pernah runtuh sehingga di bagian gapura di
tambal dengan semen seadanya. Belum lagi permukaan candi yang banyak ditutupi
lumut, menandakan bahwa candi ini sangat kurang perawatan. Apalagi kondisi
sekitar candi yang sepertinya sering dilanda banjir makin memperkeruh kondisi
candi. Meskipun begitu, masih ada beberapa relief candi yang masih utuh di sisi
bagian samping kanan dan kiri, namun beberapa yang ada di puncak sudah tak
terbentuk karena banyak batu bata yang rapu dan runtuh.
Luas kompleks Candi ini tak begitu luas. Bangunan
candi dengan tinggi 11.05 m, panjang 10.84 m dan lebar 10.77 ini memiliki luas
halaman sekitar 22 m x 20 m dengan sebuah pos kecil di pelataran depan. Tak ada
tempat parkir disana, bahkan jalan menuju candi inipun begitu kecil dan sempit,
sehingga hanya dapat menampung kendaraan dengan jumlah terbatas, itupun dengan diparkir
di halaman rumah warga sekitar kawasan candi. Prasarana yang ditawarkan Candi
Dermo ini memang masih belum lengkap, tak ada toilet disana, namun pengunjung
bisa menggunakan kamar mandi yang ada di mushollah disamping candi
pintu candi yang di tambal ulang |
batu bata yang berlumut |
kondisinya cukup memprihatinkan |
Candi Dermo termasuk salah satu peninggalan kerajaan
Majapahit yang harus dijaga dan dilestarikan, maka dari itu mari kita ikut
serta membantu melestarikannya supaya dapat terjaga dan abadi, sehingga anak
cucu kita dapat menikmatinya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar