Rabu, 26 Juli 2017

Candi Dermo. Candi Peninggalan Majapahit yang Merana





papan nama candi dermo
Candi Dermo adalah salah satu candi yang dibangun pada Masa kerajaan Majapahit, pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Candi bercorak hindu ini berdiri pada tahun 1353 dibawah pimpinan Adipati Terung yang sekarang makamnya terdapat di Utara Masjid Trowulan. Candi ini terletak di Dusun Candi Santren, Desa Candi Negoro, Kec. Wonoayu, Sidoarjo. Lokasinya berhimpitan dengan perkampungan penduduk menjadikan candi ini sulit untuk di temukan. Namun bagi yang jeli, atap candi ini terlihat jika kita melewati jalan alternatif Wonoayu Krian tepatnya dekat perempatan desa Candinegoro

              Candi yang terbuat dari batu bata ini termasuk salah satu kompleks candi yang dibangun oleh Kerajaan Majapahit sebagai bukti akan luasnya daerah kekuasaan yang dimiliki. Candi ini sebenarnya merupakan  Gapura atau Pintu Gerbang yang menuju Bangunan suci yang terletak di sebelah timur candi. Begitupula dengan Candi Dermo, sebenarnya dahulu di sebelah timur Candi ada bangunan induk yang ukurannya lebih besar, namun sekarang bangunan induk tersebut sudah pupus dimakan waktu dan akhirnya roboh. Oleh masyarakat jaman dulu, lahan puing-puing bangunan induk tersebut dijadikan pemukiman oleh warga sekitar.

Kondisi candi Demo sunggu memperhatinkan. Permukaan batu batanya sudah mulai rapuh, banyak puing-puing yang runtuh sehingga menyebabkan candi mulai tak terbentuk. Dilihat dari bekas perbaikannya, candi ini pernah runtuh sehingga di bagian gapura di tambal dengan semen seadanya. Belum lagi permukaan candi yang banyak ditutupi lumut, menandakan bahwa candi ini sangat kurang perawatan. Apalagi kondisi sekitar candi yang sepertinya sering dilanda banjir makin memperkeruh kondisi candi. Meskipun begitu, masih ada beberapa relief candi yang masih utuh di sisi bagian samping kanan dan kiri, namun beberapa yang ada di puncak sudah tak terbentuk karena banyak batu bata yang rapu dan runtuh. 

Luas kompleks Candi ini tak begitu luas. Bangunan candi dengan tinggi 11.05 m, panjang 10.84 m dan lebar 10.77 ini memiliki luas halaman sekitar 22 m x 20 m dengan sebuah pos kecil di pelataran depan. Tak ada tempat parkir disana, bahkan jalan menuju candi inipun begitu kecil dan sempit, sehingga hanya dapat menampung kendaraan dengan jumlah terbatas, itupun dengan diparkir di halaman rumah warga sekitar kawasan candi. Prasarana yang ditawarkan Candi Dermo ini memang masih belum lengkap, tak ada toilet disana, namun pengunjung bisa menggunakan kamar mandi yang ada di mushollah disamping candi
pintu candi yang di tambal ulang

batu bata yang berlumut

kondisinya cukup memprihatinkan
 Candi Dermo termasuk salah satu peninggalan kerajaan Majapahit yang harus dijaga dan dilestarikan, maka dari itu mari kita ikut serta membantu melestarikannya supaya dapat terjaga dan abadi, sehingga anak cucu kita dapat menikmatinya .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keindahan pantai kondang merak

pantai kondang merak Pantai Kondang Merak. Mendengar nama ini memang tidak familiar jika dibandingkan dengan nama pantai Balekambang...