Kamis, 27 Juli 2017

Pendopo Agung Trowulan Mojokerto



Pendopo Agung Trowulan adalah sebuah bangunan yang berbentuk pendopo Jawa bergaya Joglo yang dibangun antara tahun 1964 – 1973 oleh Kodam-V Brawijaya melalui Yayasan Bina Mojopahit , lokasinya berada di Dusun Nglinguk, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia. Bangunan ini konon di bangun tepat berada di lokasi dimana dahulu berdiri Pendopo Agung Kerajaaan Majapahit, tempat Maha Patih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang terkenal itu. Dan lokasi ini tak jauh dari Situs Candi Kedaton yang terkenal dengan Sumur Upasnya tersebut
 
di depan pendopo
Lingkungan Pendopo Agung  teduh dan sangat nyaman  sebagai tempat untuk istirahat atau tempat untuk rekreasi yang bernuansa pendidikan. Apalagi di musim liburan tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh murid murid dari berbagai sekolah dan warga yang ingin napak tilas. Halaman parkir yang cukup luas menjadikan tempat ini mudah di kunjungi dari berbagai kalangan. Termasuk para pedagang yang ingin meraup keuntungan

Di depan pintu gerbang utama, kita akan menjumpai sebuah Patung  Gajah Mada yang diresmikan oleh Komando Pusat Polisi Militer pada tanggal 22 Juni 1986. Teks lengkap Sumpah Palapa Gajah Mada, menurut kitab Pararaton adalah: : “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa.”
Isinya menyatakan bahwa Gajah Mada tidak akan berhenti berpuasa sampai seluruh kerajaan yang namanya disebut dalam sumpah itu dipersatukan dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Beralih ke dalam komplek pendopo agung, tepatnya dibelakang pendopo agung kita akan menjumpai sebuah tonggak yang menancap di tanah dengan kemiringan kurang lebih 60 derajat. Konon, tonggak ini pernah digunakan sebagai tonggak tempat mengikat gajah dan kuda kendaraan Gajah Mada.
Lanjut ke bagian ujung belakang kompleks pendopo Agung terdapat sebuah Petilasan Panggung yang berbaur dengan pemakaman umum, bangunan joglo berukuran lebih kecil yang letaknya di belakang Pendopo Agung yang dipisahkan oleh sebuah tembok, adalah lokasi yang dipercaya sebagai tempat dimana Raden Wijaya pernah melakukan semedi sebelum ia membuka pemukiman di hutan Tarik di tepian Sungai Brantas yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Majapahit
 
gerbang petilasan panggung

jalan ke petilasan

berbaur dengan makam sekitar

Untuk yang berkunjung ke daerah trowulan, sempatkan mampir ke Pendopo Agung Trowulan selain tiket masuknya murah (Cuma Rp 3000 per orang), tempatnya cukup sejuk. berbeda dari kebanyakan tempat wisata di trowulan yang panas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keindahan pantai kondang merak

pantai kondang merak Pantai Kondang Merak. Mendengar nama ini memang tidak familiar jika dibandingkan dengan nama pantai Balekambang...