Rabu, 12 Juli 2017

Touring ke Bromo.Menanti Sunrise di Panajakan



Sudah bertahun tahun keinginan menonton sunrise di bromo jadi sebatas angan angan.Siapa yang gak kenal dengan gunung Bromo,Gunung eksotis yang keindahannya sudah tersohor sampai mancanegara.Apalagi bagi warga jawa timur,dianggap kuper kalo belum mengunjungi bromo,Begitu kata orang orang kepada saya
Kendala utama sebenarnya bukan pada ketidaktahuan dimana letak gunung Bromo,Atau ada tidaknya kendaran yang dipakai.tapi waktu itu belum adanya teman buat barengan.he...he....Emang gak berani sendirian? Bukannya gak berani, kalo touringnya siang siang melewati hutan pegunungan sih masih oke lah.Lah ini,ingin melihat sunrise ke Bromo dari Sidoarjo jelas diharuskan berangkat malam.Nginap? he....he...waktu itu belum berani bro......Disamping belum kenal lingkungan sekitar Bromo, status waktu itu masih pacaran.Belum dapat izin nginap nginapan segala, apalagi Cuma berdua. Lagipula kalo touring rame rame kan banyak untungnya , semisal, kalo ada troubel apa apa di jalan kan ada yang nolongin

Singkat kata gak dianya hari sabtu kemarin, tiba tiba ada sms masuk dari dari bro rury.Isinya ngajakin lihat sunrise ke Bromo.Bareng bareng sama anak kampung. Motoran rame rame. Tapi ya gitu berangkatnya nanti malam jam 11 an,wah gayung bersambut nih. Cita cita yang sempat terpendam lama akhirnya terwujud.
Langsung aja minta pendapat istri pas pulang kerja, eh gak nyangka mau juga. Gak usah mikir panjang kami langsung packing

Singkat kata kiat kumpul di Balai desa pukul 10 malam. Sambil nunggu yang lain datang, kami sempatkan ngecek kondisi motor masing masing dan bertukar pikiran lewat jalur mana sebaiknya kita lalui. Akhirnya kita sepakat memilih jalur Pasuruan Pasrepan. 
ngumpul di balai desa

Jam 11.30 akhirnya kami berangkat dari Sidoarjo dengan jumlah personel 20 an orang dan 11 motor dengan saya sebagai leadernya.he...he..Maklum paling tua sendiri
Sekiatar jam 1 malam kami sampai Pasuruan kota lalu mampir di SPBU terakhir untuk mengisi bensin dan istirahat. Dengan harapan ngilangin capek dan supaya gak kehabisan bahan bakar di tengah jalan. Karena setelah ini tidak ada SPBU lagi di tengah jalan. Wajar kebanyakan dari mereka memakai motor bebek dan matic yang rata rata tangki nya kecil. Bahkan diantara mereka ada yang beli premium pake botol air mineral 1,5 liter. Katanya buat cadangan. Kalo saya gak perlu karena tangki motor saya bisa nampung 13 liter (motor sport). 

Perjalanan kami lanjutkan kembali melewati Pasrepan – Puspo sampai terakhir Tosari loket pembelian karcis. Ternyata disana sudah  jam 3 pagi.perjalanan kami memang agak lambat karena seringnya berhenti untuk istirahat, dan gak berani cepat karena sepanjang perjalanan dari Pasuruan kota sampai Tosari medannya ekstrim dan gak ada penerangan sama sekali. Ngeri kalo kita berkendara kencang di pegunungan tanpa penerangan, karena kiri kanan kita banyak jurang. Kami langsung membeli tiket.  Biaya masuknya Rp 70.000 untuk 2 orang satu motor.
Selepas dari pos pembelihan tiket, perjalanan kami lanjutkan kembali. Tujuan kita bukit Panajakan. Spot terbaik untuk melihat sunrise. Jaraknya kira kira 3 km dari Tosari. Pananjakan sendiri adalah tempat yang paling ideal. Tidak hanya Gunung Bromo, kami juga dapat melihat takjubnya pemandangan Gunung Batok dan Gunung Semeru dari sini.
Setelah memarkir sepeda motor, Kami berjalan kira kira 100 m menuju puncak bukit. Ternyata di sana sudah berjubel orang orang yang ingin melihat sunrise sama seperti kita. Baik itu turis domestik dan turis asing. Kami sempat berdesak desakan untuk bisa berjalan bareng mereka. Untung kami bisa mendapatkan tempat di barisan paling depan sendiri. Makin lama makin banyak orang datang berkerumun.
 
turis dari mancanegara
pengunjung yang padat

Dan akhirnya yang dinanti telah tiba. Matahari perlahan terbit di Bromo dengan indahnya
Kami melihat sunrise mulai memedar dari langit di bagian timur, Subhanallah….indahnya! Aslii….nggak rugi lho…sudah nungguin selama 1 jam sambil kedinginan. Semua terbayar lunas!!! Malah lebih dari lunas, senang bangets….
semburat jingga di timur
sebenarnya gak tahu kalo itu timur
semburat indahnya ciptaan ilahi
perlahan memudar
sunrise jingga

sunrise terakhir
Kami membidik dengan camera moment sunrise sebanyak mungkin, pokoke jeprat jepret dulu, soal hasil lihat aja nanti kan bisa dipilih dan edit mana yang bagus. Aku juga mencoba mengabadikan sunrise dengan camera yang ada dalam ponsel.
Merasakan matahari yang menyapa bumi dengan latar belakang pegunungan yang diselimuti awan. Buat saya, sunrise di sini adalah yang paling sempurna. Saya tidak menemukannya di tempat lain. Ini benar- benar membuat saya tidak berhenti berdecak mengagumi. Kami agak lama di tempat ini, karena kami benar benar gak ingin melewatkan momen seindah ini. Baru setelah matahari agak menyengat, kami memutuskan turun kembali ke parkiran. Disini kami sempatkan membeli kopi dan camilan untuk sarapan
suasana panajakan
pintu masuk panajakan
pas buat foto delfie
narsis sebelum turun
 Setelah puas menikmati sunrise, kami lalu sepakat untuk turun ke lautan pasir Bromo. Nah disini serunya. Jalan dari Panajakan – Simpang Dingklik (pertigaan jalur Tosari Panajakan dan lautan pasir) sampai lautan pasir merukan turunan curam. Butuh kehati hatian yang ekstra dan kondisi kendaraan yang mumpuni. Kondisi turunan yang nyaris 50 derajat dan medan yang sempit menjadikan jalan ini sangat berbahaya. Apalagi di tengah jalan kami berkali kali berpapasan dengan mobil jeep yang membawa penumpang hilir mudik
Alhamdulilah kami bisa melalui itu dengan selamat sampai di bawah. Tapi ada beberapa motor temn kami bermasalah. Kampas rem depannya terbakar sampai macet. Untung di tim kami ada mas Latif yang jago membetulkan masalah masalah teknis motor. Sangat berharga sekali bantuanya. Disini kami sempatkan beristirahat sembari menunggu kawan yang rem motornya agak dingin
mas latif si mekanik
bersama rombongan 
Lanjut.............Perjalan belun usai. Kami melanjutkan menuju kawah bromo. Perjalan melewati pinggir gunung batok dan licinya pasir bromo bisa kami lalui. Kawan kawan berencan untuk melihat kawah bromo dari dekat, tapi apa daya mata saya ngantuk banget akibat gak tidur semalaman jadi saya memutuskan untuk tidak ke kawah bromo yang tersohor tersebut. Lebih baik saya menunggu di parkiran sambil tidur sebentar saking gak kuatnya mata ini untuk bangun
kawah bromo dari jauh

lautan pasir

di depan kawah bromo

papan peringatan TNBTS

di depan gunung batok
 Siang hari setelah puas menikmati kawah bromo kawan kawan ngajak pulang ke Sidoarjo. Sebagian lagi ada yang mengusulkan mampir ke air terjun Madakaripura, tapi karena melihat kondisi fisik kami yang kebanyakan sudah lelah dan ngantuk, kami memutuskan langsung pulang kerumah
TIPS TOURING KE BROMO

·         Usahakan jangan sendirian.lebih baik mencari teman yang bisa di ajak bareng

·         Periksa kondisi kelayakan kendaraan, terutama rem motor. Karena bromo penuh tanjakan dan turunan

·         Rencanakan perjalan dengan matang. Bromo dapat di tempuh dari  4 jalur :

o   Jalur probolinggo.jalur ini paling bersahabat dan paling landai diantara yang lain dengan rute Sidoarjo – Tongas – Sukapura –Ngadisari –  kawah Bromo

o   Jalur paling dekat dari Sidoarjo, tapi kondisinya ekstrim naik turun bukit dengan rute : Sidoarjo – Pasuruan kota – Pasrepan – Puspo – Tosari – kawah Bromo

o   Jalur Nongkojajar.jalur yang sama ekstrim dengan jalur Pasuruan, tapi banyaknya persimpangan membuat jalur ini rawan menyesatkan dengan rute Sidoarjo – Purwodadi – Nongkojajar – Wonokitri- Tosari- kawah Bromo

o   Jalur tumpang.jalur ini paling ekstrim diantara yang lain. Karena disamping tanjakan yang ekstrim, kondisi jalan yang masih berupa blok grant bikin gak nyaman. Rute Sidoarjo – lawang – Malang kota – Tumpang – Poncokusumo – Jemplang

·         Bawa pakaian tebal untuk menahan hawa dingin secukupnya

·         Bawa bekal makanan dari rumah atau beli di jalan.karena harga makanan dan minuman disini cukup mahal

·         Bawa kamera atau HP yang berkamera bagus.soalnya gak mau rugi kan melewatkan pemandangan yang indah

·         Sebelum memasuki kawasan TNBTS, usahakan mengisi bahan bakar motor penuh karena sepanjang perjalanan gak ada SPBU. Kalaupun ada bensin eceran harganya relatif mahal

·         Selalu jaga jarak dalam rombongan supaya tidak terjadi hal hal yang tak diinginkan

·         Berdoa supaya selamat sampai tujuan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Keindahan pantai kondang merak

pantai kondang merak Pantai Kondang Merak. Mendengar nama ini memang tidak familiar jika dibandingkan dengan nama pantai Balekambang...